duhh.. udah 3 minggu, ane jarang nge-posting lagi ;), Langsung aja kita simak Inilah Tujuan Hitler Membantai Kaum Yahudi
Seringkali, tabiat, perilaku dan pendirian seseorang adalah hasil dari
pengalaman masa lalunya. Semasa kecil Hitler adalah seorang anak yang
tertolak, ayahnya sangat membencinya dan menganggap perilakunya yang
“antisosial” itu adalah sebuah kutukan kerena Alois Hitler (Ayah Hitler)
mengawini keponakannya sendiri. Adi (nama kecil Adolf Hitler)
dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 di sebuah kota kecil di Austria
dekat perbatasan Jerman. Ayahnya adalah seorang yang keras dalam
mendidik anak sedang ibunya baik kepadanya.
Ibunya adalah salah
satu dari sedikit orang yang benar-benar disayangi oleh Adolf. Ibunya
sangat percaya bahwa anaknya adalah seorang jenius, dan selalu
menganggap anaknya normal, walaupun sejak kecil sudah menunjukkan gejala
destruktif dan antisosial. Umur 18 tahun, Adolf sudah menjadi seorang
yatim piatu setelah ibunya meninggal dunia sedangkan ayahnya sudah
meninggal terlebih dulu sebelumnya. Masa kecil yang diliputi dengan
kebencian dan abusement dari ayahnya ini memberikan andil besar dalam
mental dan kejiwaan Hitler dewasa.
Ada hal yang harus kita pahami
bahwa, jangan pernah meremehkan “dendam masa kecil”. Contoh lain juga
bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di
sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab
suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat
rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke
sekolah itu.
Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim
komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum
terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam
Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam
masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!
Hitler
awalnya bercita-cita menjadi seorang seniman (bukan menjadi tentara/
politikus). Sebagai pecinta seni, maka dia mencoba mendaftar ke sebuah
fakultas seni di Wina, Austria, tetapi ditolak. Penolakan ini memiliki
dampak besar bagi dirinya.
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang,
sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari
belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci
terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini
dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh
Walikota Vienna Karl Lueger.
Teori Lueger yang menyalahkan
kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya
menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun
ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak
orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut,
mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya,
mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak
pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap
salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.
Di
tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk
militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan
mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler
berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia
sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu,
sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena
bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para
"pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah
perang.
Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya
sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi
ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler
sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari
berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi),
sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya
sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi
Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.
Tahun
1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai
Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi
pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun
1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini
semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.
Disinilah
kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan
berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s
order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatic.
Tujuan Hitler memang baik, tapi cara dan tindakannya yg ga gw suka.
~Pray For Gaza~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bener gak tuh gan?
BalasHapusdapet dari mana gan? perna membaca bukunya ya?
BalasHapussumber http://www.pulsk.com/105544/Inilah-Motivasi-Hitler-Membantai-Kaum-Yahudi.html
Hapusbagus gan infonya,
BalasHapusNice post gan.,, jadi nambah wawasan ;)
BalasHapusNice Info gan...! ^_^
BalasHapus